Tahukah kamu bahwa terdapat sekitar 1.500 jenis bambu di seluruh dunia? Di Indonesia sendiri, ada 157 jenis bambu, dengan 60 hingga 70 di antaranya merupakan spesies asli Indonesia yang tidak ditemukan di negara lain.
Bambu dikenal sebagai tanaman penyerap karbon yang sangat baik. Ia mampu menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen hingga 30% lebih banyak dibandingkan pohon pada umumnya. Hal ini menjadikan bambu sangat efektif dalam menyerap gas rumah kaca dan menghasilkan udara yang lebih bersih dan segar.
Selain itu, bambu juga tumbuh dengan sangat cepat. Beberapa spesies bahkan dapat tumbuh lebih dari 90 cm per hari — sekitar 3,8 cm per jam! Tak ada tanaman lain di bumi yang mampu mencapai kedewasaan dalam waktu 1 hingga 5 tahun, tergantung spesiesnya. Sebagai perbandingan, pohon kayu keras membutuhkan waktu 30 hingga 40 tahun untuk matang. Inilah yang membuat bambu menjadi satu-satunya tanaman berkayu yang mampu menyeimbangkan tingkat konsumsi manusia dan laju deforestasi.
Ketika bambu dipanen, sistem perakarannya yang luar biasa akan menumbuhkan tunas-tunas baru tanpa perlu ditanam ulang. Bambu pun tidak memerlukan pestisida atau pupuk kimia untuk tumbuh subur. Daun-daun bambu yang jatuh secara alami akan terurai dan menyuburkan tanah. Selain itu, bambu juga berperan penting dalam mencegah erosi.
Did you know there are around 1,500 species of bamboo across the world? In Indonesia alone, there are 157 species—60 to 70 of which are native and cannot be found anywhere else in the world.
Bamboo is an excellent carbon absorber. It absorbs carbon dioxide and releases 30% more oxygen into the atmosphere compared to most trees. This makes bamboo incredibly effective in reducing greenhouse gases while producing cleaner, fresher air.
What’s more, bamboo grows at an astonishing rate. Some species can grow more than 90 cm in a single day—about 3.8 cm per hour! No other plant on Earth reaches full maturity as quickly, taking only 1 to 5 years depending on the species. In contrast, hardwood trees can take 30 to 40 years to mature. This makes bamboo the only woody plant capable of keeping up with human consumption and deforestation rates.
When bamboo is harvested, it continues to regenerate through its remarkable root system without needing to be replanted. It also grows without the need for chemical fertilizers or pesticides. Fallen leaves naturally decompose and return nutrients to the soil, supporting a sustainable growth cycle. Bamboo also plays an important role in preventing soil erosion.