Rhododendron dan Azalea banyak ditemui di alam liar dari daerah kutub hingga daerah tropis yang mencakup berbagai iklim. Antara lain Asia yang tumbuh di bukit pegunungan Himalaya, China Barat, Utara India, Burma, dan Assam. Termasuk juga dari Jepang, Eropa, dan Timur dan Barat Amerika Utara.

Sebagai jenis tanaman hias, Rhododendron dan Azalea bisa menjadi bagian dari taman/lanskap yang terlihat bagus bila ditanam secara berkelompok. Selain itu, sebagian masyarakat di Kawasan Asia Tenggara memanfaatkannya sebagai obat-obat tradisional.

Menurut beberapa penelitian, potensi lain dari Rhododendron adalah sebagai antibakterial dan penghasil senyawa flavonoid. Bunganya juga berkhasiat sebagai obat demam dan untuk perangsang kelenjar. Daun, batang, dan bunga mengandung flavonoid. Disamping itu, daun dan batangnya mengandung polifenol sedangkan bunganya mengandung tanin.

Kebun Raya Bali saat ini memiliki koleksi sebanyak 59 nomor koleksi, 20 jenis, dan 155 spesimen yang berasal dari Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Papua, serta hasil seed exchage dari Taiwan, Jerman, USA, dan Jepang.

Rhododendrons and Azaleas are commonly found in the wild, ranging from polar to tropical regions, covering various climates. In Asia, they grow naturally in the mountainous hills of the Himalayas, Western China, Northern India, Burma, and Assam. They also originate from Japan, Europe, and both Eastern and Western North America.

As ornamental plants, Rhododendrons and Azaleas can enhance garden landscapes, especially when planted in clusters. In parts of Southeast Asia, these plants are also traditionally used for medicinal purposes. Research has shown that Rhododendrons possess antibacterial properties and are a source of flavonoid compounds. The flowers are known for their effectiveness in treating fever and stimulating glands. The leaves, stems, and flowers contain flavonoids, while the leaves and stems also contain polyphenols, and the flowers contain tannins.

Bali Botanical Garden currently maintains a collection of 59 accession numbers, 20 species, and 155 specimens originating from Java, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, and Papua, as well as from seed exchange programs with Taiwan, Germany, the USA, and Japan.